LIGA INGGRIS, Bolabarat - Sebelum Ke Chelsea Jorginho Nyaris Gabung Manchester City, Gelandang jangkar itu memilih untuk mengekor sang mentor Maurizio Sarri saat meninggalkan Napoli tiga tahun lalu.
Pilar lini tengah Chelsea Jorginho nyaris bergabung dengan Manchester City sebelum akhirnya memilih ke London barat, menurut sang agen.
Jorginho mengikuti jejak bos Napoli Maurizio Sarri ke Stamford Bridge 2018 lalu dan telah menjadi sosok kunci di skuad The Blues, bahkan membantu mereka meraih Liga Champions dengan mengalahkan City di final kemarin Mei.
Jika roda nasib berkata lain, ia bisa saja merumput melawan rekan setimnya yang sekarang saat di Porto kemarin.
"Itu pilihan Napoli," ungkap agen Joao Santos kepada Football Italia. "Mereka bernegosiasi dengan Manchester City, namun lantas pembicaraan dengan Chelsea dimulai, dan di situlah kami pindah."
"Kami bukannya anti dengan Manchester City. Bermain di Manchester City di bawah Pep Guardiola pasti memuaskan, tapi begitulah cara kerja transfer."
"Kadang bisa berubah-ubah dalam sekejap. Kami menghormati Guardiola, Manchester City, dan direktur mereka Txiki [Begiristain]."
Santos menambahkan bahwa Guardiola tidak punya wewenang dalam negosiasi, dan bahwa kesempatan untuk terus bekerja bersama Sarri menjadi faktor penentu bagi kliennya.
"Tak ada alasan untuk [meyakinkannya]," jelasnya.
"Jorginho yakin untuk bergabung dengan City, namun pada akhirnya situasi berubah, lalu kami menyebrang ke Chelsea, sebuah klub yang hebat."
"Ia ke sana dengan Maurizio Sarri. Ia tahu itu akan menjadi pengalaman unik di klub top."
Jorginho juga harus membuat keputusan besar menyoal karier internasionalnya karena berhak bermain bagi Brasil, negara kelahirannya, dan Italia, yang akhirnya ia pilih 2016 lalu.
"Bagi kami orang Brasil, bisa bermain bagi tim nasional adalah mimpi. Direktur Brasil Edu Gaspar menelpon kami dan bersikap realistis," ungkap sang agen.
"Ia berkata mereka punya banyak pemain, dari Casemiro hingga Fernandinho, yang membuat mereka tidak bisa memastikan Jorginho akan bermain secara reguler. Mereka bisa saja memanggilnya sekali, namun mereka tidak bisa memastikan masa depan. Mereka tidak tahu, tidak ada yang pasti."
"Saat itu, Italia juga memanggil Jorginho karena tahu ia punya paspor Italia dan memiliki ikatan spesial dengan Italia. Waktu itu ia menghabiskan seluruh karier profesionalnya di sana, dan dengan senang hati memilih Italia. Kami masih sangat senang dengan pilihan ini," kata Joao Santos.
"Saya rasa kini akan berbeda buat Brasil. Sekarang Jorginho adalah salah satu bintang di Liga Champions dan bermain reguler bagi salah satu tim nasional terbaik di dunia."
"Saat itu ia tidak berada di posisi yang sama. Mungkin, kini mereka (Brasil) akan mengambil keputusan berbeda."
